Senin, 15 Juni 2009

KABEL BAWAH LAUT GOOGLE MENYATUKAN ASIA TENGGARA

Di bulan Februari, Google mengaku bekerja sama dengan lima perusahaan Asia untuk membangun kabel jaringan bawah laut yang menghubungkan Amerika ke Jepang dan kini, Eric Schmidt dan kawan-kawan tengah mempersiapkan satu lagi jaringan bawah laut yang akan menghubungkan Jepang ke Guam, Hong Kong, Filipina, Thailand dan Singapura. Perusahaan komunikasi TeleGeography juga menyediakan peta di bawah ini.

Proyek SJC Google


Seperti yang Anda lihat, TeleGeography menamakan proyek ini Southeast Asia Japan Cable (SJC) yang bertujuan untuk menghubungkan jaringan baru ini dengan kabel "Unity" (kabel bawah laut yang kami bahas enam bulan lalu). Google dan konsorsiumnya menargetkan untuk merampungkan Unity di tahun 2010, dan SJC satu tahun setelah itu.

Selain itu, ITWeb juga melaporkan bahwa Google berniat membangun jaringan kabel bawah laut ketiga ke Afrika Selatan, walaupun Google menekankan bahwa mereka tidak memasuki bisnis kabel bawah laut. Saat mengumumkan Unity, Google mengatakan bahwa mereka "tidak bersaing dengan penyedia jaringan telekom, akan tetapi data yang perlu kami kirim ke seluruh dunia telah mencapai titik di mana penyedia jaringan tradisional sudah tidak mencukupi lagi." (The Register)

Dengan membangun jalur komunikasinya sendiri, Google akan mempercepat akses pengguna dari seluruh dunia ke pelayanannya. Yang mungkin belum diketahui kebanyakan orang adalah fakta bahwa walaupun kita yang berada di Indonesia secara otomatis diarahkan ke google.co.id, server untuk itu tetap saja berlokasi di Amerika Serikat dan bukan di Indonesia. Lihatlah hasil nslookup untuk google.co.id.

Hasil nslookup google.co.id


Jadi apa artinya proyek ini untuk kita? Semakin cepat Google dapat mengirimkan datanya ke kita, semakin responsif pula layanan-layanan Google yang kita pakai. Untuk layanan pencarian Google yang sangat ringan mungkin tidak akan berdampak besar, akan tetapi bayangkan bila Google memiliki pusat data lokal untuk menyajikan YouTube, GMail, Google Docs.

Sudah bukan rahasia lagi kalau Google berambisi menggulingkan dominasi Microsoft di desktop dengan meluncurkan aplikasi office-nya sendiri dalam bentuk GMail (Outlook) dan Google Docs (Word, Excel, PowerPoint) yang berbasis web, dan membangun jaringan kabel bawah laut ke Asia tentunya dapat membantu ambisi Google ini. Dengan semakin meningkatnya kinerja JavaScript browser, tak lama lagi aplikasi berbasis web akan dapat beroperasi seresponsif aplikasi desktop.

Google hanya perlu memikirkan cara untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk membuka aplikasi web secara penuh — semakin cepat Google dapat mengirim data ke pengguna, semakin cepat juga aplikasi web akan mulai operasional. Saat ini dengan koneksi internet yang saya miliki, membuka Gmail membutuhkan sekitar 10 detik, masih sedikit lebih lambat dibandingkan Outlook.

Mengingat jumlah penduduk kita yang besar, bukan mustahil bila Google suatu saat memutuskanuntuk menginjak tanah Indonesia, tetapi untuk sementara kita harus puas dengan jaringan Google yang mencapai Tuas di Singapura di tahun 2011.

Sony ingin Mengalahkan Microsoft Dengan Sistem Motion-Sensing Terbaru

Ketika Microsoft mengumumkan kamera motion-sensing, Project Natal, pada press conference di E3, ini menjadi titik balik bahwa pengembang alat software untuk alat yang diumumkan akan dirilis dalam waktu dekat. Kemudian, dalam interview dengan GameSpot, kepala Microsoft Game Studios, Phil Spencer mengumumkan bahwa alat ini telah dipresentasikan kepada 2 dari sekian banyak pengembang game terbaik--Epic Games (Gears of War 2) dan Bungie Studios (Halo 3:ODST)--yang sedang melakukan uji coba dengan teknologi ini.

Ketika Sony menunjukkan sistem motion-sensing--bedasarkan Playstation Eye, dengan sinar infra merah, dan stik nirkabel--ini merupakan fase awal dari pengembangan. Saat itu juga, Lionhead Studios milik Microsoft telah membuat sebuah program interaktif mood-sensing bernama Milo, Sony memiliki alat yang lebih primitif (tapi tetap mengesankan) di mana objek dimanipulasi dan musuh dihabisi dengan senjata virtual.

Sekarang, usaha Sony untuk mengembangkan sistem motion-sensing akan lebih sulit. Berbicara kepada GameSpot, wakil senior presiden marketing Sony Computer Entertainment America (SCEA), Peter Dille memberitahukan teknologi yang pertama kali ditunjukkan untuk dipatenkan tahun lalu sudah berada di tangan pengembang.\

"Kami sudah sedikit melewati fase penelitian," dia berkata pada GameSpot. "Kami juga mengadakan pembicaraan dengan komunitas pihak ketiga. Alat ini juga sudah berada di pihak tersebut. Mereka mengerjakan hal teknis dan mereka sangat senang."

Rabu, 18 Februari 2009

PTI ??????

Dari semester 1 saya sering bertanya2 knp mata kuliah PTI (Pengantar Teknik Informatika) adanya di semester 2 , knp yah???

Sedangkan mata kuliah Pengantar Jurusan selain IF sudah diberikan di semester 1 seperti Pengantar T.Industri sudah diberikan di semester 1 dan jurusan2 yang lainnya , hal tersebut membuat saya jadi penasaran apa sih yang dipelajarin di mata kuliah PTI ????

Ooooh ternyata PTI tuh mempelajari tentang dunia & sejarah T.Informatika . . . . . .